turun berat badan setelah melahirkan


Pernikahan
adalah momen dalam hidup yang ditunggu-tunggu banyak orang. Setelah
menikah biasanya gaya hidup, prioritas, termasuk penampilan fisik secara
tidak sadar mengalami perubahan. Tidak sedikit wanita yang menjadi
gemuk setelah menikah. Ada beberapa faktor mengapa wanita bisa lebih
berisi setelah pernikahan.
Sebuah
penelitian membuktikan, wanita yang sudah menikah rata-rata mengalami
pertambahan jumlah lemak sekitar 63 persen di tiga tahun pertama setelah
pernikahan. Fakta juga menyebutkan bahwa para wanita akan mengalami
tingkat kegemukan yang lebih besar daripada pria.
Seperti yang dikutip dari Red Book, ada empat faktor yang bisa membuat Anda gemuk setelah menikah.
1. Bersantai Sambil Makan
Setelah
baru menikah, Anda pasti ingin selalu berduaan dengan suami, apalagi di
waktu santai. Mungkin membaca buku di sofa atau menonton televisi
berdua di rumah akan menciptakan suasana yang hangat. Namun, tidak
sedikit wanita yang membawa makanan kecil sebagai cemilan pada saat
bersantai dengan pasangan. "Sebagian besar waktu bersama pasangan
digunakan untuk bermesraan di rumah dan selalu melibatkan makanan ketika
berdua," ujar Jeffrey Sobal, Ph.D., seorang ahli nutrisi di Cornell
University, Ithaca, New York.
Cara mengatasinya:
Jangan
khawatir mengurangi waktu berduaan agar Anda tidak tampil gemuk setelah
menikah. Anda dapat menciptakan momen kebersamaan dengan jogging pagi
dan sore hari, bersepeda bersama, atau mungkin jalan-jalan setelah makan
malam, di luar kegiatan seks Anda dan pasangan.
Kalau
memang itu belum cukup, coba mempunyai peliharaan, misalnya anjing.
Menurut penelitian di Universitas Missouri, Saint Louis, Amerika
Serikat, orang yang berjalan-jalan membawa anjing selama 20 menit sehari
dan dilakukan rutin, akan menurunkan berat badan sekitar 14 kg dalam
setahun.
2. Punya Anak
Anda
dapat mengalami kenaikan berat badan yang drastis setelah melahirkan.
Biasanya, berat badan wanita naik 3 hingga 10 kg pasca persalinan.
Kenaikan akan terus meningkat setelah anak semakin tumbuh. Pasangan yang
sudah mempunyai anak bisa mengonsumsi 34 gram lemak dalam seminggu
dibanding dengan pasangan yang belum punya anak. Kesibukan mengurus
pekerjaan dan keluarga bisa membuat Anda mengonsumsi makanan yang tinggi
lemak, seperti pizza atau burger.
Cara mengatasinya:
Sediakan
masakan yang sehat, seperti sayuran, beras merah, dan daging ayam atau
ikan setiap akhir pekan. Atau coba tips-tips memasak makanan sehat dari
internet atau media lain
3. Keluarga adalah Segalanya
Saat
Anda single, Anda dapat memakan apa saja, seperti mie instan atau
semangkuk sereal untuk mengisi perut. Setelah menikah, semua ini akan
berubah. Anda sudah mempunyai suami yang harus diperhatikan termasuk
makanannya. Penelitian menunjukan bahwa pasangan menikah biasanya
mencocokkan selera keduanya. Selera suami bisa saja membuat Anda lebih
banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula.
Cara mengatasi:
Buat
menu masakan yang meningkatkan jumlah serat sayuran daripada
karbohidrat seperti pemakaian tepung atau roti. Sebaiknya Anda juga
lebih banyak mengonsumsi buah.
4. Tidak Punya Waktu untuk Diri Sendiri
Waktu
Anda sehari-hari disibukkan dengan berbagai macam aktivitas. Dari mulai
mengurus keluarga, pekerjaan, dan kegiatan lain yang buat Anda lupa
mengurus diri. Makanan yang Anda konsumsi juga tidak diperhatikan.
Cara mengatasinya:
Ramona
Braganza, seorang pelatih olahraga pribadi Kate Beckinsale dan brand
ambassador dan Gold's Gym, menyarankan: "Cari waktu satu hari untuk
membakar kalori Anda. Mungkin Anda bisa mengikuti kelas Gym setiap
minggu. Atau Anda juga dapat melakukan latihan aeorbik selama 20 menit
setiap minggunya."

Tidak ada komentar:
Posting Komentar